ARTIKEL
TENTANG ANTROPOLOGI KEBUDAYAAN PACITAN JAWA TIMUR MENURUT PENDAPAT SENDIRI
Disini saya akan menjelaskan tentang
antropologi kebudayaan itu menurut pendapat saya sendiri. Bahwa antropologi
kebudayaan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan manusia serta
mempelajari tentang manusianya pula. Dalam ilmu antropologi ini sangat
diperlukan sekali untuk proses dalam mempelajari kebudayaan manusia agar dalam
kebuyaan manusia ini bisa berlangsung sesuai yang diinginkan. Selain itu dalam
proses mempelajari antropologi kebudayaan agar bisa tersalurkan lebih
cepat,efektif dan efesien harus adanya proses atau cara-cara agar manusia lebih
bisa memahami dan mempelajari secara mudah dan bisa mengerti tentang
antropologi kebudayaan,agar manusia bisa lebih mengembangkan lagi kebudayaan
melalui pembelajaran antropologi ini.
Cara-cara untuk menyampaikan tentang
antropologi kebudayaan manusia kepada para masyarakat adalah yang pertama yaitu
:
11. Dengan
cara yang sopan dan santun
22. Mengerti
situasi atau kondisi dalam masyarakat tersebut
33. Menyampaikannya
dengan sabar,ulet dan telaten
Nah,
disini saya akan menjelaskan tentang kebudayaan yang ada di Pacitan Jawa Timur,
yaitu kota kelahiran ku daerah asal saya asli dari Pacitan Jawa Timur looo,,,
Baiklah saya
akan memulai dari Macam-macam wilayahnya
dulu yaa.. wilayah yang ada di Pacitan terbagi menjadi 12 wilayah. Nah saya
mulai dulu dari yang Timur menuju ke Barat yaa... yaitu
1. Sudimoro, dimana
desa ini adalah desa yang baru saja masuk menjadi kedalam wilayah Pacitan.
Karena desa ini adalah hasil pemekaran dari Desa Ketanggung,di Kecamatan
Sudimoro Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur.2. Ngadirojo Nahhh,,, inilah desa dimana tepatnya adalah desa kelahiran ku yaitu di Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Dan selanjutnya adalah...
3. Tulakan
4. Tegalombo
5. Kebonagung
6. Pacitan
Pacitan ini adalah pusat Kotanya dan adalah Kabupatennya
pula.
7. Arjosari 8. Bandar
9. Nawangan
10. Pringkuku
11. Punung
12. Donorojo
Baiklah,, itu adalah macam-macam wilayahnya.
Selanjutnya saya akan menjelaskan kembali tentang kebudayaan yang ada di
Pacitan Jawa Timur. Mulai dari Upacara nya dulu yaa,,, yaitu yang pertama
adalah upacara :
11.
Baritan, Upacara adat Baritan ini berasal dari Dusun Pati, Desa Gawang, Kecamatan
Kebonagung. Upacara adat ini sengaja diadakan untuk menolak sengala macam
penyakit yang akan datang. Sudah di zaman yang modern ini kok masih ada yaa
Upacara yang seperti ini,, yaa mungkin ini adalah Upacara yang harus diadakan
secara turun temurun. Dan Upacara adat ini diadakan setiap bulan Suro loo..
nahh sebentar lagi kan adalah bulan suro mungkin masyarakat Kebonagung akan
segera melaksanakan Upacara adat ini. Dan selanjutnya adalah...
22.
Ceprotan, Upacara adat Ceprotan berasal dari Desa Sekar, Kecamatan Donorojo.
Upacara adat ini diadakan untuk acara bersih desa, ya sejenis upacara
makan-makan gitu. Malah enak bukan. Berikutnya adalah...
33. Metik Pari,
Upacara adat Methik Pari berasal dari Desa Jeruk Kecamatan
Bandar. Upacara adat ini diadakan untuk acara memetik (memanen) padi. Upacara
ini diadakan setiap panen padi atau pari. Yaa namanya saja metik pari pastilah
itu adalah upacara untuk memenen padi atau pari kalau bahasa Jawa nya. Dan
upacara ini diadakan di tengah sawah loo,, itu adalah keunikannya.
44. Badutan
Sinampurna, Upacara adat Badhutan Sinampurna berasal dari
Desa Tegalombo, Kecamatan Tegalombo. Upacara adat ini diadakan untuk acara
bersih agar tidak ada wabah penyakit. Upacara ini hampir sama yaa dengan
upacara Baritan dan Ceprotan, upacara
ini menurut saya adalah gabungan antara Upacara Baritan dan Ceprotan. Pada acara ini , ketua kampung memakai
topeng. Upacara adat ini diadakan setiap bulan Suro lagi.. ya begitulah dibulan
Suro ini di daerah pacitan akan ada bermacam-macam upacara yang akan
dilaksanakan. Dan berikutnya adalah...
55. Mantu
Kucing, Upacara adat Mantu Kucing berasal dari desa
Purworejo Kecamatan Pacitan. Caranya, Desa Purworejo mencari kucing betina dari
desa tetangga lalu dinikahkan dengan kucing jantan dari Desa Purworejo itu
sendiri. Upacara Mantu Kucing ini yaa disebut pernikahan, walaupun yang “dinikahkan
ini adalah sejenis hewan kucing”. Tetapi upacara ini tetep disebut pernikahan
juga yaa... layaknya seperti orang menikah gitu. Unik sekali kan.. baik,
selanjutnya yaitu adalah upacara...
66. Larung Samudro,
Upacara adat Larung Samudro diadakan setiap bulan Suro lagi.
Caranya yaitu dengan membawa sesajen ke laut lalu dihanyutkan agar nelayan bisa
selamat dan lancar dalam mencari ikan. Yaa maklumlah di Pacitan tersebut adalah
kota yang kaya akan wisata budaya yang salah satunya adalah pantai dan
laut.. Wah tetapi ada-ada saja yaa ini
caranya... Banyak sekali di bulan Suro ini upacara-upacara atau
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh warga Pacitan. Tapi sayangnya saya tidak
berada di Pacitan sekarang untuk menyaksikan secara langsung pelaksanaan upacara
tersebut.
Yaa itulah macam-macam
upacara yang saya ketahui di Pacitan, sebenarnya masih ada banyak tapi saya
belum terlalu mengetahui untuk lebih banyak lagi dari upacara yang ada di
Pacitan. Dan berikutnya adalah kesenian yang ada di Pacitan Jawa Timur, yang
pertama adalah...
11. Jaranan Gedongan Gentherewe, ini adalah sejenis
tari. Tari ini menggambarkan para penduduk yang sedang bersenang-senang karena
sudah bebas dari wabah penyakit. Wahh ada-ada lagi yaa cara penduduk pacitan
untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan Alloh kepada kita. Sangat unik
dan mengesankan juga.
22. Tari Methik Pari, sama seperti upacara adatnya
pula, Tari Methik Pari berasal dari Desa Jeruk Kecamatan Bandar. Tari ini
menggambarkan rasa syukur kepada Alloh SWT, karena telah diberi hasil panen
yang berlimpah. Yaa bedanya dari upacara adat Methik Pari yang ada diatas itu
kan adalah kalau upacara adat itu untuk memetik atau memanen pari, tapi kalau
ini kan adalah tariannya yang sudah menikmati hasil yang sudah diperoleh secara
memuaskan sesuai dengan keinginan para petani tersebut. Selanjutnya yaitu...
33. Tari Amos, tari Amos ini merupakan
kesenangan warga Pacitan ketika mereka sedang melaksanakan hajatan. Entah itu
hajatan pernikahan atau hajatan Sunatan yang mereka gelar. Tari ini sangat
mengesankan sekali karena hanya dilaksanakan khusus di acara hajatan.
44. Tari Rung Sarung, ada-ada lagi cara unik dari
daerah pacitan yaitu Tari Rung Sarung. Jenis tari ini hampir semua daerah yang
ada di Pacitan mengadakan jenis tari ini. Dimana jenis tari ini adalah tari
yang menggambarkan kebiasaan para warga yang sebagian besar para kaum
laki-lakinya memakai sarung. Unik yaa.. pakai sarung saja diberi tari juga.
Memang Pacitan adalah daerah kaya akan budaya.
55. Tari Kethek Ogleng, jenis tari ini berasal Desa
Tokawi Kecamatan Nawangan. Tari ini menggambarkan kelincahan para kera. Karena
di Pacitan ini sendiri banyak sekali terdapat para kera atau monyet yang masih
terus dibudi dayakan oleh masyarakat pacitan. Dan juga di Pacitan ini sendiri
terdapat hutan yang didalamnya banyak beraneka ragam monyet atau kera. Memang
pada zaman dahulu itu apa-apa selalu dikaitan dengan alam, yaa misalnya saja
ini tadi tari Kethek Ogleng yang masih selalu saja dilestarikan oleh masyarakat
Pacitan. Tetapi sekarang ini jenis tari ini tidak terlalu diminati oleh
masyarakat Pacitan tidak seperti zaman dahulu yang dilaksanakan dengan meriah
dan penuh semangat.
66. Tari Eklek, tari ini adalah jenis tari
tradisional yang berasal dari Desa Palem Kecamatan Pringkuku. Pada jenis tari
ini menggambarkan kegiatan para penduduk, khususnya warga Palem untuk mencari
rumput dengan banyak para warga yang sedang mencari rumput dengan menggunakan
eklek, yang dimaksud dengan eklek ini adalah tempat untuk meletakkan clurit
atau arit yang digunakan untuk menangkis rumput. Warga pacitan ini sendiri
menamai tempat clurit atau arit ini dengan nama “Eklek”. Karena sebagian besar
penduduk Pringkuku bermata pencaharian sebagai petani, yaitu berkebun dan
meladang baik itu dihutan maupun disawah.
77. Hadrah Sholawatan Burdah, kesenian ini sejenis
tari, yang disebut dengan sholawatan. Jenis kesenian ini hampir sebagian besar
dilaksanakan oleh warga diwilayah Pacitan. Tari sholawatan ini dilaksanakan
untuk menjemput tamu diacara hajatan, baik itu dihajatan
pernikahan,khitanan/sunatan,kelahiran bayi dan lain sebagainya. Dan jenis
sholawatan ini dilaksanakan dengan menggunakan sholawat Nabi. Nahh ini wajib
dilakukan oleh warga Pacitan agar mendapat Ridho dari Alloh SWT, dalam
melaksanakan suatu hajatan ini.
88. Wayang Beber, kesenian ini berasal dari
Desa Gedempol Kecamatan Donorojo. Jenis kesenian ini adalah pertunjukan wayang
yang diselenggarakan dengan cara wayang tersebut dibeber atau dibentangkan,
sehingga disebut pula wayang beber. Kalian harus tahu loo... bahwa jenis
kesenian ini banyak diminati dan digemari oleh para warga yang ada diluar Kota
Pacitan... kesenian Wayang Beber ini sudah meluas diberbagai wilayah diluar
Kota Pacitan dan mereka juga ikut menyelenggarakan pada saat ada hajatan. Dan
selanjutnya adalah...
99. Tayub, jenis kesenian ini adalah jenis kesenian yang hampir
sama dengan campursari... kesenian ini banyak dijumpai di Desa Ngadirojo
Kecamatan Ngadirojo, yaitu adalah desa tempat tinggalku. Di Desa Ngadirojo ini
banyak masyarakat yang melaksanakan jenis kesenian ini yang digelarkan untuk
acara hajatan. Kalian tahu bukan kalau kesenian Tayub ini baru saja
diciptakan... yaaa belum terlalu lama juga kira-kira sudah kurang lebih 3 tahun
ini... tetapi walaupun baru saja diketahui, masyarakat luar Ngadirojo pun sudah
antusias menggelar kesenian ini, contohnya saja Kecamatan Sudimoro. Tayub ini
digelar dengan sinden/tandak (penyanyi Jawa) yang berjumlah 4 sampai 5 orang
dengan penyanyi laki-laki hanya 1 orang. Sangat berbeda kan dengan jenis
campursari yang kalian ketahui selama ini. Dan kesenian ini dilaksanakan rata-rata
dalam waktu satu hari satu malam dalam acara hajatan.
110. Karawitan, karawitan adalah jenis
kesenian yang digelar untuk acara wayangan dalam ranggka hajatan juga.
Karawitan ini berasal dari kabupaten Pacitan itu sendiri. Karawitan adalah
jenis kesenian yang dilakukan dengan menabuh gamelan dan gong. Nahhh itulah
jenis-jenis kesenian yang saya ketahui di Pacitan, yang saya jabarkan
berdasarkan dengan kata-kata saya sendiri. Masih banyak kesenian lagi yang ada
di Pacitan ini... dan ini adalah sebagian kecil yang saya ketahui dari
jenis-jenis kesenian Pacitan.
Selanjutnya adalah makan khas
yang ada di Pacitan. Yang sangat terpopuler adalah Nasi Tiwul. Nasi Tiwul
ini terbuat dari ketela/singkong yang dicuci hingga bersih lalu di kupas dan
dikeringkan kemudian ditumbuk hingga halus dan disaring yang halus-halus lalu
diberi air sedikit dan hingga terbentuk butiran-butiran kecil dan dikukus di
sublub atau panci dandang. Selain itu yang lain adalah krecek/rengginag dari
ketela/singkong juga. Kemudian ada lagi yaitu kripik sale yang terbuat dari
pisang, kripik gadung dan selanjutnya adalah kolong yang terbuat juga dari
ketela/singkong pula. Nahhh perlu kalian ketahui makanan khas dari pacitan ini
banyak sekali yang terbuat dari singkong. Karena di Pacitan banyak terdapat
kebun atau hutan singkong/ketela. Dan masyarakat Pacitan membudidayakan hasil
kebun ini untuk menciptakan lapanagan pekerjaan baru.
Kebudayaan ini sangat berkaiatn sekali
dengan masyarakat dan masyarakat harus mengetahui dan memahami untuk lebih
mengembangkan budaya Jawa ini. Misalnya saja melalui kesenian dan bahasa, dari
sinilah akan terbentuk budaya manusia yang handal dan profesional dalam
kebudayaan Jawa. Ini dapat dikembangkan misalnya saja kesenian itu dapat berupa
praktik langsung kelapangan dan pelatiah khusus kepada para masyarakat luas
untuk memahami secara langsung dan cepat. Dan melaui bahasa dari masing-masing
daerah tentunya saja mereka harus lebih menguasai bahasa mereka masing-masing.
Tanpa adanya sosialisai mereka harus tahu dan memahami serta harus lebih lancar
dalam berbahasa daerah. Karena bahasa daerah adalah bahasa yang lugas dan
fleksibel yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Ini juga berkaitan langsung
dengan ilmu Antropologi Kebudayaan masyarakat.
”Jadi
dapat disimpulkan bahwa kebudayaan itu mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan manusia. Karena tanpa adanya manusia kebudayaan itu tidak akan terbentuk
dan berkembang didalam masyarakat. Karena manusia memiliki peran yang penting
didalam kebudayaan itu. Karena manusia adalah subyek dari kebudayaan”.
Begitulah uraian artikel yang dapat saya buat sesuai
dengan pendapat dan pemikiran saya sendiri melalui kebudayaan yang ada di Pacitan
tempat tinggal saya. Terima kasih dan semoga bermanfaat bagi masyarakat umum
yang membacanya.
Bahan bacaan :
Koendjaraningrat , ilmu antropologi (jakarta , 2009 :
RINEKA CIPTA)
Penulis :
Venti Ervina , Mahasiswa S1
Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Semarang.
Email : venti.ervina@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar