Kamis, 11 Desember 2014

ARTIKEL ANTROPOLOGI KEBUDAYAAN PACITAN JAWA TIMUR



ARTIKEL TENTANG ANTROPOLOGI KEBUDAYAAN PACITAN JAWA TIMUR MENURUT PENDAPAT SENDIRI


Disini saya akan menjelaskan tentang antropologi kebudayaan itu menurut pendapat saya sendiri. Bahwa antropologi kebudayaan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan manusia serta mempelajari tentang manusianya pula. Dalam ilmu antropologi ini sangat diperlukan sekali untuk proses dalam mempelajari kebudayaan manusia agar dalam kebuyaan manusia ini bisa berlangsung sesuai yang diinginkan. Selain itu dalam proses mempelajari antropologi kebudayaan agar bisa tersalurkan lebih cepat,efektif dan efesien harus adanya proses atau cara-cara agar manusia lebih bisa memahami dan mempelajari secara mudah dan bisa mengerti tentang antropologi kebudayaan,agar manusia bisa lebih mengembangkan lagi kebudayaan melalui pembelajaran antropologi ini.

Cara-cara untuk menyampaikan tentang antropologi kebudayaan manusia kepada para masyarakat adalah yang pertama yaitu :
11.   Dengan cara yang sopan dan santun
22.   Mengerti situasi atau kondisi dalam masyarakat tersebut
33.   Menyampaikannya dengan sabar,ulet dan telaten

Nah, disini saya akan menjelaskan tentang kebudayaan yang ada di Pacitan Jawa Timur, yaitu kota kelahiran ku daerah asal saya asli dari Pacitan Jawa Timur looo,,,
Baiklah saya akan memulai dari Macam-macam wilayahnya dulu yaa.. wilayah yang ada di Pacitan terbagi menjadi 12 wilayah. Nah saya mulai dulu dari yang Timur menuju ke Barat yaa... yaitu
1.     Sudimoro, dimana desa ini adalah desa yang baru saja masuk menjadi kedalam wilayah Pacitan. Karena desa ini adalah hasil pemekaran dari Desa Ketanggung,di Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur.
  
2.     Ngadirojo  Nahhh,,, inilah desa dimana tepatnya adalah desa kelahiran ku yaitu di Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Dan selanjutnya adalah...

3.     Tulakan

4.     Tegalombo 
5.     Kebonagung 
6.     Pacitan

Pacitan ini adalah pusat Kotanya dan adalah Kabupatennya pula.
7.     Arjosari
8.     Bandar
9.     Nawangan
10.   Pringkuku
11.   Punung
12.   Donorojo

Baiklah,, itu adalah macam-macam wilayahnya. Selanjutnya saya akan menjelaskan kembali tentang kebudayaan yang ada di Pacitan Jawa Timur. Mulai dari Upacara nya dulu yaa,,, yaitu yang pertama adalah upacara :
11.  Baritan, Upacara adat Baritan ini berasal dari Dusun Pati, Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung. Upacara adat ini sengaja diadakan untuk menolak sengala macam penyakit yang akan datang. Sudah di zaman yang modern ini kok masih ada yaa Upacara yang seperti ini,, yaa mungkin ini adalah Upacara yang harus diadakan secara turun temurun. Dan Upacara adat ini diadakan setiap bulan Suro loo.. nahh sebentar lagi kan adalah bulan suro mungkin masyarakat Kebonagung akan segera melaksanakan Upacara adat ini. Dan selanjutnya adalah...
22.  Ceprotan, Upacara adat Ceprotan berasal dari Desa Sekar, Kecamatan Donorojo. Upacara adat ini diadakan untuk acara bersih desa, ya sejenis upacara makan-makan gitu. Malah enak bukan. Berikutnya adalah...
33. Metik Pari, Upacara adat Methik Pari berasal dari Desa Jeruk Kecamatan Bandar. Upacara adat ini diadakan untuk acara memetik (memanen) padi. Upacara ini diadakan setiap panen padi atau pari. Yaa namanya saja metik pari pastilah itu adalah upacara untuk memenen padi atau pari kalau bahasa Jawa nya. Dan upacara ini diadakan di tengah sawah loo,, itu adalah keunikannya.
44. Badutan Sinampurna, Upacara adat Badhutan Sinampurna berasal dari Desa Tegalombo, Kecamatan Tegalombo. Upacara adat ini diadakan untuk acara bersih agar tidak ada wabah penyakit. Upacara ini hampir sama yaa dengan upacara Baritan dan Ceprotan, upacara ini menurut saya adalah gabungan antara Upacara Baritan dan Ceprotan. Pada acara ini , ketua kampung memakai topeng. Upacara adat ini diadakan setiap bulan Suro lagi.. ya begitulah dibulan Suro ini di daerah pacitan akan ada bermacam-macam upacara yang akan dilaksanakan. Dan berikutnya adalah...
55. Mantu Kucing, Upacara adat Mantu Kucing berasal dari desa Purworejo Kecamatan Pacitan. Caranya, Desa Purworejo mencari kucing betina dari desa tetangga lalu dinikahkan dengan kucing jantan dari Desa Purworejo itu sendiri. Upacara Mantu Kucing ini yaa disebut pernikahan, walaupun yang “dinikahkan ini adalah sejenis hewan kucing”. Tetapi upacara ini tetep disebut pernikahan juga yaa... layaknya seperti orang menikah gitu. Unik sekali kan.. baik, selanjutnya yaitu adalah upacara...
66. Larung Samudro, Upacara adat Larung Samudro diadakan setiap bulan Suro lagi. Caranya yaitu dengan membawa sesajen ke laut lalu dihanyutkan agar nelayan bisa selamat dan lancar dalam mencari ikan. Yaa maklumlah di Pacitan tersebut adalah kota yang kaya akan wisata budaya yang salah satunya adalah pantai dan laut..  Wah tetapi ada-ada saja yaa ini caranya... Banyak sekali di bulan Suro ini upacara-upacara atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh warga Pacitan. Tapi sayangnya saya tidak berada di Pacitan sekarang untuk menyaksikan secara langsung pelaksanaan upacara tersebut. 

Yaa itulah macam-macam upacara yang saya ketahui di Pacitan, sebenarnya masih ada banyak tapi saya belum terlalu mengetahui untuk lebih banyak lagi dari upacara yang ada di Pacitan. Dan berikutnya adalah kesenian yang ada di Pacitan Jawa Timur, yang pertama adalah...
11. Jaranan Gedongan Gentherewe, ini adalah sejenis tari. Tari ini menggambarkan para penduduk yang sedang bersenang-senang karena sudah bebas dari wabah penyakit. Wahh ada-ada lagi yaa cara penduduk pacitan untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan Alloh kepada kita. Sangat unik dan mengesankan juga.
22. Tari Methik Pari, sama seperti upacara adatnya pula, Tari Methik Pari berasal dari Desa Jeruk Kecamatan Bandar. Tari ini menggambarkan rasa syukur kepada Alloh SWT, karena telah diberi hasil panen yang berlimpah. Yaa bedanya dari upacara adat Methik Pari yang ada diatas itu kan adalah kalau upacara adat itu untuk memetik atau memanen pari, tapi kalau ini kan adalah tariannya yang sudah menikmati hasil yang sudah diperoleh secara memuaskan sesuai dengan keinginan para petani tersebut. Selanjutnya yaitu...
33. Tari Amos, tari Amos ini merupakan kesenangan warga Pacitan ketika mereka sedang melaksanakan hajatan. Entah itu hajatan pernikahan atau hajatan Sunatan yang mereka gelar. Tari ini sangat mengesankan sekali karena hanya dilaksanakan khusus di acara hajatan.
44. Tari Rung Sarung, ada-ada lagi cara unik dari daerah pacitan yaitu Tari Rung Sarung. Jenis tari ini hampir semua daerah yang ada di Pacitan mengadakan jenis tari ini. Dimana jenis tari ini adalah tari yang menggambarkan kebiasaan para warga yang sebagian besar para kaum laki-lakinya memakai sarung. Unik yaa.. pakai sarung saja diberi tari juga. Memang Pacitan adalah daerah kaya akan budaya.
55. Tari Kethek Ogleng, jenis tari ini berasal Desa Tokawi Kecamatan Nawangan. Tari ini menggambarkan kelincahan para kera. Karena di Pacitan ini sendiri banyak sekali terdapat para kera atau monyet yang masih terus dibudi dayakan oleh masyarakat pacitan. Dan juga di Pacitan ini sendiri terdapat hutan yang didalamnya banyak beraneka ragam monyet atau kera. Memang pada zaman dahulu itu apa-apa selalu dikaitan dengan alam, yaa misalnya saja ini tadi tari Kethek Ogleng yang masih selalu saja dilestarikan oleh masyarakat Pacitan. Tetapi sekarang ini jenis tari ini tidak terlalu diminati oleh masyarakat Pacitan tidak seperti zaman dahulu yang dilaksanakan dengan meriah dan penuh semangat.
66. Tari Eklek, tari ini adalah jenis tari tradisional yang berasal dari Desa Palem Kecamatan Pringkuku. Pada jenis tari ini menggambarkan kegiatan para penduduk, khususnya warga Palem untuk mencari rumput dengan banyak para warga yang sedang mencari rumput dengan menggunakan eklek, yang dimaksud dengan eklek ini adalah tempat untuk meletakkan clurit atau arit yang digunakan untuk menangkis rumput. Warga pacitan ini sendiri menamai tempat clurit atau arit ini dengan nama “Eklek”. Karena sebagian besar penduduk Pringkuku bermata pencaharian sebagai petani, yaitu berkebun dan meladang baik itu dihutan maupun disawah.
77. Hadrah Sholawatan Burdah, kesenian ini sejenis tari, yang disebut dengan sholawatan. Jenis kesenian ini hampir sebagian besar dilaksanakan oleh warga diwilayah Pacitan. Tari sholawatan ini dilaksanakan untuk menjemput tamu diacara hajatan, baik itu dihajatan pernikahan,khitanan/sunatan,kelahiran bayi dan lain sebagainya. Dan jenis sholawatan ini dilaksanakan dengan menggunakan sholawat Nabi. Nahh ini wajib dilakukan oleh warga Pacitan agar mendapat Ridho dari Alloh SWT, dalam melaksanakan suatu hajatan ini.
88. Wayang Beber, kesenian ini berasal dari Desa Gedempol Kecamatan Donorojo. Jenis kesenian ini adalah pertunjukan wayang yang diselenggarakan dengan cara wayang tersebut dibeber atau dibentangkan, sehingga disebut pula wayang beber. Kalian harus tahu loo... bahwa jenis kesenian ini banyak diminati dan digemari oleh para warga yang ada diluar Kota Pacitan... kesenian Wayang Beber ini sudah meluas diberbagai wilayah diluar Kota Pacitan dan mereka juga ikut menyelenggarakan pada saat ada hajatan. Dan selanjutnya adalah...
99. Tayub, jenis kesenian ini adalah jenis kesenian yang hampir sama dengan campursari... kesenian ini banyak dijumpai di Desa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo, yaitu adalah desa tempat tinggalku. Di Desa Ngadirojo ini banyak masyarakat yang melaksanakan jenis kesenian ini yang digelarkan untuk acara hajatan. Kalian tahu bukan kalau kesenian Tayub ini baru saja diciptakan... yaaa belum terlalu lama juga kira-kira sudah kurang lebih 3 tahun ini... tetapi walaupun baru saja diketahui, masyarakat luar Ngadirojo pun sudah antusias menggelar kesenian ini, contohnya saja Kecamatan Sudimoro. Tayub ini digelar dengan sinden/tandak (penyanyi Jawa) yang berjumlah 4 sampai 5 orang dengan penyanyi laki-laki hanya 1 orang. Sangat berbeda kan dengan jenis campursari yang kalian ketahui selama ini. Dan kesenian ini dilaksanakan rata-rata dalam waktu satu hari satu malam dalam acara hajatan.
110. Karawitan, karawitan adalah jenis kesenian yang digelar untuk acara wayangan dalam ranggka hajatan juga. Karawitan ini berasal dari kabupaten Pacitan itu sendiri. Karawitan adalah jenis kesenian yang dilakukan dengan menabuh gamelan dan gong. Nahhh itulah jenis-jenis kesenian yang saya ketahui di Pacitan, yang saya jabarkan berdasarkan dengan kata-kata saya sendiri. Masih banyak kesenian lagi yang ada di Pacitan ini... dan ini adalah sebagian kecil yang saya ketahui dari jenis-jenis kesenian Pacitan.

Selanjutnya adalah makan khas yang ada di Pacitan. Yang sangat terpopuler adalah Nasi Tiwul. Nasi Tiwul ini terbuat dari ketela/singkong yang dicuci hingga bersih lalu di kupas dan dikeringkan kemudian ditumbuk hingga halus dan disaring yang halus-halus lalu diberi air sedikit dan hingga terbentuk butiran-butiran kecil dan dikukus di sublub atau panci dandang. Selain itu yang lain adalah krecek/rengginag dari ketela/singkong juga. Kemudian ada lagi yaitu kripik sale yang terbuat dari pisang, kripik gadung dan selanjutnya adalah kolong yang terbuat juga dari ketela/singkong pula. Nahhh perlu kalian ketahui makanan khas dari pacitan ini banyak sekali yang terbuat dari singkong. Karena di Pacitan banyak terdapat kebun atau hutan singkong/ketela. Dan masyarakat Pacitan membudidayakan hasil kebun ini untuk menciptakan lapanagan pekerjaan baru.

Kebudayaan ini sangat berkaiatn sekali dengan masyarakat dan masyarakat harus mengetahui dan memahami untuk lebih mengembangkan budaya Jawa ini. Misalnya saja melalui kesenian dan bahasa, dari sinilah akan terbentuk budaya manusia yang handal dan profesional dalam kebudayaan Jawa. Ini dapat dikembangkan misalnya saja kesenian itu dapat berupa praktik langsung kelapangan dan pelatiah khusus kepada para masyarakat luas untuk memahami secara langsung dan cepat. Dan melaui bahasa dari masing-masing daerah tentunya saja mereka harus lebih menguasai bahasa mereka masing-masing. Tanpa adanya sosialisai mereka harus tahu dan memahami serta harus lebih lancar dalam berbahasa daerah. Karena bahasa daerah adalah bahasa yang lugas dan fleksibel yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Ini juga berkaitan langsung dengan ilmu Antropologi Kebudayaan masyarakat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kebudayaan itu mempunyai hubungan yang sangat erat dengan manusia. Karena tanpa adanya manusia kebudayaan itu tidak akan terbentuk dan berkembang didalam masyarakat. Karena manusia memiliki peran yang penting didalam kebudayaan itu. Karena manusia adalah subyek dari kebudayaan”.

Begitulah  uraian artikel yang dapat saya buat sesuai dengan pendapat dan pemikiran saya sendiri melalui kebudayaan yang ada di Pacitan tempat tinggal saya. Terima kasih dan semoga bermanfaat bagi masyarakat umum yang membacanya.


Bahan bacaan :
Koendjaraningrat , ilmu antropologi (jakarta , 2009 : RINEKA CIPTA)

Penulis :
Venti Ervina , Mahasiswa S1 Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Semarang.
Email : venti.ervina@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar